- Home >
- Topologi jaringan
Posted by : Duvan juli prastyo
Kamis, 19 November 2015
Topologi Jaringan
1.
Pengertian
Topologi Jaringan
Topologi jaringan dalam telekomunikasi
adalah suatu cara menghubungkan
perangkat
telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
jaringan.
Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan
mempengaruhi kecepatan komunikasi.
Jenis-jenis
topologi :
1.
Topologi BUS
2. Topologi Star
3.
Topologi Ring
4. Topologi Mesh
5. Topologi Extended Star
Karakteristik Topologi BUS
• Node – node dihubungkan secara
serial sepanjang kabel, dan pada kedua
ujung kabel ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi
• Sangat ekonomis dalam biaya.
• Paket‐paket data saling bersimpangan pada
suatu kabel
• Tidak diperlukan hub, yang banyak
diperlukan adalah Tconnector pada setiap
ethernet card.
•
Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka
jaringan
keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa
berkomunikasi
dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS
•
Topologi yang sederhana
• Kabel
yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐komputer atau peralatan‐peralatan yang lain
•
Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
• Cukup mudah apabila kita ingin
memperluas jaringan pada topologi bus.
Kerugian Topologi BUS
•
Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
• Setiap
barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirimkan, dan
kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk
dapat diterima dengan benar.
• Sangat sulit untuk melakukan
troubleshoot pada bus.
•
Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
Pada topologi bus 2 ujung jaringan
harus diakhiri dgn sebuah terminator.
Barel
connector dpt digunakan ukt memperluasnya.
Jaringan hanya terdiri dari satu
saluran kabel yg menggunakan kabel BNC. Komputer yg ingin
terhubung ke
jaringan dpt mengkaitkan dirinya dgn men tap Ethernetnya
sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah & maksimal
terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yg sering dihadapi adl kemungkinan
terjadinya tabrakan data
karena mekanisme jaringan relatif sederhana & jika
salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja & trafik seluruh jaringan.
Pada topologi star tidak langsung
terhubung satu sama lain, tetapi melalui
perangkat pusat pengendali (central controller)
yang biasa disebut dengan HUB.
Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti
pengatur lalu lintas.Jika satu
komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka
data tersebut
dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian
meneruskannya ke komputer
tujuan.
Karakteristik Topologi STAR
•
Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
• Bila setiap paket data yang masuk ke
consentrator (HUB) kemudian di
broadcast keseluruh node yang
terhubung sangat banyak (misalnya memakai
hub 32
port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan
• Jika salah satu ethernet card rusak,
atau salah satu kabel pada terminal putus,
maka keseluruhhan jaringan masih tetap
bisa berkomunikasi atau tidak terjadi
down
pada jaringan keseluruhan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya
jenis UTP.
Keuntungan Topologi STAR
• Cukup mudah untuk mengubah dan
menambah komputer ke dalam jaringan
yang menggunakan topologi star tanpa
mengganggu aktvitas jaringan yang
sedang berlangsung.
• Apabila satu komputer yang mengalami
kerusakan dalam jaringan maka
computer tersebut tidak akan membuat
mati seluruh jaringan star.
• Kita dapat menggunakan beberapa tipe
kabel di dalam jaringan yang sama
dengan hub yang dapat mengakomodasi
tipe kabel yang berbeda.
Kerugian Topologi STAR
• Memiliki satu titik kesalahan,
terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami
kegagalan, maka seluruh jaringan akan
gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan lebih banyak kabel
karena semua kabel jaringan harus ditarik ke
satu central point, jadi lebih banyak
membutuhkan lebih banyak kabel daripada
topologi jaringan yang lain.
• Jumlah terminal terbatas, tergantung
dari port yang ada pada hub.
Topologi RIng
Topologi Ring hanya menghubungkan
secara langsung dua perangkat
dalam jaringan (lihat gambar).
Seperti terlihat pada gambar, dengan bentuk topologi yang
menyerupai
cincin (ring) ini maka sinyal data akan bergerak searah
dari satu perangkat ke
perangkat lainnya sampai pada akhirnya berhenti di
perangkat tujuan. Dengan
kata lain, untuk mencapai perangkat D maka sinyal yang
dikirimkan dari
perangkat A harus melalui perangkat B dan C.
Permasalahannya adalah sinyal akan semakin melemah
apabila jarak yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan semakin jauh.
Karenanya untuk
mengatasi lemahnya sinyal data karena kemungkinan
menempuh jarak di luar
batasan yang dibolehkan, maka setiap perangkat pada
topologi ini dilengkapi
dengan sebuah repeater. Dengan adanya Repeater, maka
sinyal data yang
melalui sebuah perangkat akan langsung diperkuat kembali
sehingga dapat
'berjalan' terus ke perangkat lainnya, demikian
seterusnya sampai pada akhirnya
sinyal data
tersebut tiba di perangkat tujuan.
• Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi
bus.
• Paket‐paket
data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan.
• Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu:
jika salah satu node
rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch
Cable (IBM tipe 6).
Keuntungan Topologi RING
• Data mengalir dalam satu arah
sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
• Aliran data mengalir lebih cepat
karena dapat melayani data dari kiri atau kanan
dari server.
• Dapat melayani aliran lalulintas data
yang padat, karena data dapat bergerak
kekiri
atau kekanan.
• Waktu untuk mengakses data lebih
optimal.
Kerugian Topologi RING
• Apabila ada satu komputer dalam ring
yang gagal berfungsi, maka akan
mempengaruhi keseluruhan jaringan.
• Menambah atau mengurangi computer
akan mengacaukan jaringan.
•
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Komponen Pembentuk Utama
Topologi Jaringan Mesh
Komponen utama yang biasanya dipakai dalam
topologi jaringan mesh ini
adalah Digital Cross Connect (DXC)
dengan satu atau lebih dari dua
sinyal aggregate, dan tingkat cross
connect (koneksi persilangan) yang
bermacam pada level sinyal SDH.
Topologi jaringan mesh ini menerapkan
hubungan antar sentral secara penuh.
Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna
membentuk suatu jaringan topologi
mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1,
dengan n adalah jumlah sentral).
Tingkat kesulitan yang terdapat pada
topologi jaringan mesh ini sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang
terpasang. Jadi dapat kita ketahui
bahwa disamping kurang ekonomis juga
relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Ciri-ciri dari topologi
jaringan mesh
1.
Konsep Internet
2.
Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan server
3. Peer
to peer
4.
Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat
masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
5.
Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6.
Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran
diameter menjadi 2 ( n/s ).
7.
Topologi Mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang
berorientasi matriks.
Karakteristik Topologi
MESH
• Topologi mesh memiliki
hubungan yang berlebihan antara peralatan‐peralatan
yang ada.
• Susunannya pada setiap
peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung
satu sama lain.
• jika jumlah peralatan
yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat
sulit sekali untuk
dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang
terhubung.
Keuntungan Topologi MESH
• Keuntungan utama dari penggunaan
topologi mesh adalah fault tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel
komunikasi, karena memiliki hubungan yang
berlebih.
•
Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian Topologi MESH
•
Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat
jumlah
komputer dan peralatan‐peralatan
yang terhubung semakin meningkat
jumlahnya.
• Biaya
yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
Topologi Extented Star
Merupakan
topologi yang sama dengan topologi star. Tetapi dalam extended
star, memiliki satu atau lebih repeater dalam satu node
pusat dan jangkauannya
lebih panjang dibandingkan topologi star.
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan
dari topologi star
dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan
topologi star yaitu :
1.
Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub
node berkomunikasi dengan central node.
traffic data mengalir dari node
ke sub node lalu diteruskan ke central node
dan kembali lagi.
2.
Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung
yang banyak atau melebihi dari kapasitas
maksimal penghubung.
Topologi
hierarchy atau tree ini mempunyai susunan jaringan yang bisa dibilang
hampir mirip dengan pohon yang bercabang.Topologi ini
juga sebenarnya “versi
luas” topologi star.Pada topologi ini setiap node
memiliki tingkat masing –
masing.Node yang memiliki tingkat tinggi diletakkan di
atas sedangkan untuk
yang memiliki tingkat rendah diletakkan di bawah.Dalam
topologi ini sebuah node
bisa mempunyai cabang layaknya pohon yang memiliki cabang
yang mempunyai
cabang lagi.
Data
yang dikirim oleh node tertentu harus melewati node pusat (node pusat
cabang) untuk sampai pada tujuan. Jadi pada suatu
kesempatan, jika node pusat
tersebut rusak, maka node tertentu akan kesulitan untuk
mengirim data ke node
yang letaknya
lebih jauh.
Kelebihan
1.
Topologi ini mudah dimanajemen karena adanya pusat node dalam tingkatan
masing –
masing.
2. Dapat
menjangkau jarak yang jauh dengan adanya sifat repeater yang dimiliki
hub.
Kekurangan
1. Jika
ada node yang rusak, maka node yang berada di bawahnya akan susah
untuk
mengirim node yang jauh atau tetangganya.
2. Harus
memikirkan secara matang dalam mendesainnya. Karena kabel yang
dibutuhkan
banyak untuk membuat topologi ini.
3. Sering terjadinya collision.
selesai
Navigation